Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Saturday, 15 March 2014
Sungguh jangan remehkan serangga ini wahai pemuda, karena bisa dibilang bahwa kecoak adalah salah satu makhluk purba yang sudah ada beratus ratus tahun lamanya. Mungkin saingan dia cuma Komodo. Tapi si Komo juga terbatas populasinya, sementara Kecoak? Oh sungguh tidak terbantahkan keberadaannya. Mungkin cuma di palung laut terdalam aja doi gak ada. Eh tapi itu juga belum tentu, karena sebelum satu teori dibuktikan salah, maka teori itu masih boleh berdiri tegak. Ehm, anyway, mungkin gak ada salahnya kita belajar dari kecoak.Apa aja hal yang bisa dipelajari dari kecoak?
Tahan Banting
Secara harfiah. Asal kamu tahu, punggung kecoak, dipukul pake sapu sekeras-kerasnya pun kadang-kadang doi masih bisa lari-larian kesana sini. Kamu juga gitu dong, kalau dipukul jangan langsung nangis. Kena masalah dikit langsung depresi, langsung curhat sana sini, gak mau main lagi, bahkan sampai melukai diri sendiri. Cih! Nih ya, untuk membunuh seekor kecoak, diperlukan pukulan berkali-kali sampai mejret keluar ijo-ijo. Itu pun sering kali dia masih bisa gerak-gerak dan berusaha kabur. Bahkan sampai palanya buntung pun kecoak masih bisa bertahan hidup sampai lebih dari seminggu. Oh bahkan kecoak bisa tahan dengan bom nuklir sekalipun! Tsk tsk tsk. Hail Cockroach!
Nyaris Gak Punya Musuh
Posisi kecoak lumayan unik di rantai makanan. Ini berlaku untuk kecoak kota ya. Dia gak memangsa serangga ataupun hewan lain (kecuali mungkin yang sudah jadi bangkai, tapi itu pun tidak selalu. Karena itulah somehow dia juga gak memiliki predator utama. Gak ada yang doyan juga kayaknya. Pernah sih lihat cicak yang berusaha memakan kecoak. Tapi kita rasa sih itu cicak putus asa atau emang ada dendam pribadi. Oh atau bisa juga kasih tak sampai. Karena mereka mati bareng abis itu. Si cicak gak bisa nelan separoh badan si kecoak dan akhirnya mati keselek. Yaaa palingan juga musuhnya adalah manusia. Tapi secara manusia adalah musuh semua makhluk hidup di alam ini, jadi yah. Gitu deh. Nah cobalah tiru si kecoak ini, jangan memangsa yang lain, dan usahakan gak menarik perhatian untuk dimangsa yang lainnya. Supaya aman sentosa kehidupan.
Memiliki Manajemen Yang Baik
Serangga adalah jenis makhluk yang memiliki sistem manajemen kehidupan yang baik dengan koloninya. Seperti semut dan lebah, kecoak juga memiliki sistem yang mengatur pembagian kerja, jalur perburuan, bahkan sampai mempelajari ancaman dan bagaimana cara menanggulanginya. Beberapa penelitian malah menyebutkan bahwa sistem manajemen kecoak lebih baik daripada jenis serangga lainnya. Nah kalau kamu? Bangun siang, mepet ke tempat kerja/kampus, gak sempet sarapan, keliyengan dan gak bertenaga akhirnya kerjaan berantakan, sepikin dan pedekete ke banyak cewek tapi gak ada yang nyangkut, tiap akhir bulan harus ngutang, dsb dsb. Malu woy sama kecoak.
Reproduksi Yang Pesat
Satu kecoak betina bisa bertelur sampai 7-8 kali. Sedikit? 1 telur bisa menghasilkan 100-350 kecoak. Hiiiih. Bukan berarti manusia juga harus beranak banyak-banyak, tapi marilah kita anggap reproduksi ini sebagai karya. Jadi coba kalau manusia bisa menemukan banyak hal baru dalam kehidupan sebanyak telur kecoak dalam setiap periode hidupnya. Peradaban pasti bakalan semakin tinggi dan maju pesat.
Udeh 4 aja dulu, banyak-banyak ntar tambah minder lagi sama kecoak. Oh iya, buat info aja, kita manusia gak akan bisa memusnahkan populasi kecoak sampai bersih. Karena apabila itu dilakukan, akan terjadi pula kerusakan alam yang sangat berat. Kenapa? Ya bayangin aja berapa banyak pestisida yang dibutuhkan. Jangan-jangan manusia sendiri juga akan ikutan terbasmi.
- Back to Home »
- Biologi , Just Posted »
- Berguru dari Kecoak (Blaberus giganteus)